Senin, 28 Maret 2011

Distako Bangun TPA Berteknologi RSL

>> Telan Anggaran Rp 6 M
DUMAI  – Pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang masih menggunakan sistem open dumping atau penimbunan, saat ini tidak layak lagi diterapkan. Selain menimbulkan bau tidak sedap, sampah pun berpotensi menimbulkan berbagai penyakit yang membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, dalam waktu dekat Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Pertamanan, Kebersihan dan Tata Kota akan membangun TPA yang baru dengan menggunakan teknologi reusable sanitary landfill (RSL) yang lebih ramah lingkungan.

Kepala Dinas Pertamanan, Kebersihan dan Tata Kota (Distako) Dumai, Syamsuddin yang ditemui Vokal, Senin (28/3) di ruang kerjanya menuturkan, RSL adalah sebuah sistem pengolahan sampah akhir yang aman, dapat beroperasi secara berkesinambungan dengan menggunakan metode pengisian & pengosongan bergilir pada Blok Ruang Pengolah Sampah Padat. Dengan RSL, lokasi TPA yang awalnya tempat pembuangan akhir, diubah menjadi lokasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPSP).

Dikatakannya, saat ini pembangunan TPSP itu tengah dalam tahap persiapan dan akan segera dibangun di Bukit Timah di atas lahan seluas 10 Ha. Pembangunan itu menelan anggaran sebesar Rp 6 miliar yang berasal dari dana APBN. “Sampai pada tahapan ini, lokasi TPSP telah ditetapkan di Bukit Timah dan menelan anggaran sebesar Rp 6 miliar untuk pembangunan insfratuktur dan pembebasan lahan,” ungkap Syamsuddin.

Ia berharap pembangunan TPSP ini nantinya dapat meminimalisir pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari sampah. “Mudah-mudahan dengan adanya ini (TPSP, red) kita dapat terbantu, terutama dalam mencegah dampak buruk kesehatan,” ujarnya.

Terkait dengan pengelolaan sampah ini, Syamsuddin mengakui pihaknya hanya mampu mengangkut 110sampah dari 180 sampah yang dihasilkan per harinya. Hal ini dikarenakan minimnya truck pengangkut yang dimiliki oleh Distako Dumai.

Saat ini, kata Syamsuddin, setiap harinya Distako mengandalkan 12 truck, 3 ambrul, serta sekitar 300 pekerja yang bertugas untuk membersihkan serta mengangkut sampah di seluruh penjuru Kota Dumai. Hal ini dinilainya tidak berimbang dengan banyaknya jumlah sampah yang dihasilkan oleh warga. (ndo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar